Ilmu bukan untuk ilmu
Tetapi ilmu untuk amal dan ibadah
Kita sendiri menyadari pentingnya ilmu. Bahkan ditegaskan didalam al – qur’an:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات
“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat [ Al Mujadaah: 11 ]
Bahkan dikatakan bahwa ilmu adalah harta yang selalu mengikuti pemiliknya kemanapun. Hanya saja yang dipertanyakan disini adalah setelah berilmu, apa yang kita kerjakan ?
العلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر
Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah
Tentu saja, kita harus mengamalkan ilmu yang kita miliki agar menjadi bermanfaat. Apalah arti seorang yang ahli dalam kedokteran dan enggan mengobati orang lain.
Tidak cukup sampai disitu, ilmu kita akan menjadi lebih bermanfaat dan lebih berkah lagi, jika kita mengajarkan ilmu yang kita miliki.
قال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
(إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم
“jika seorang anak Adam (manusia) meninggal, maka seluruh amalannya terputus kecuali dari tiga hal; Shedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang senantiasa mendoakannya”[ H.R. Muslim ]
Ilmu saja bisa kita lupakan Tetapi ketika kita mengajarkannya, pahala dari ilmu yang telah kita ajarkan tidak akan hilang.
Jangan malu untuk memberikan ilmu yang telah disampaikan.
تعلّم فليس المرء يولد عالما
Kalau saja semua orang malu untuk menyampaikan yang telah datang sebelumnya, al qur’an dan As sunnah tidak akan sampai seperti sekarang ini.